Lubang hitam yang baru saja ditemukan tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem biner yang memiliki nama menarik, yaitu IGR J17091-3624. Lubang hitam ini menghuni sistem tersebut bersama dengan sebuah bintang normal, dari lubang hitam tersebut menghisap gas untuk menciptakan sebuah piringan raksasa di sekitarnya. Gas itu kemudian dipanaskan dengan suhu jutaan derajat celcius.
Saat memuai, gas itu memancarkan sinar-X. Dengan membandingkan pola-pola siklus sinar-X, yang dikenal sebagai detak jantung atau heartbeats, yang muncul dari piringan dan sinar-X yang dipancarkan oleh lubang hitam yang lain, kita dapat memperkirakan massa IGR J17091-3624. Lubang hitam yang satu lagi, yaitu GSR 1915+105, diperkirakan memiliki massa 14 kali massa Matahari kita.
Kepadatan sebesar 14 kali massa Matahari hampir mendekati batas teratas bagi lubang hitam yang terbentuk akibat matinya sebuah bintang. Dengan menggunakan Rossi X-ray Timing Explorer (RXTE) milik NASA, para astronom dapat menentukan bahwa IGR J17091-3624 jauh lebih kecil. Bahkan, mungkin kepadatannya hanya sebesar tiga kali massa Matahari, yang sangat dekat dengan batas minimum massa yang diperlukan untik menciptakan sebuah lubang hitam.
Sumber: IO9.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar