Senin, 19 Desember 2011

NASA Kembali Jelajahi Bulan, Perbanyak Misi SLS

Dongeng Luar Angkasa -- NASA Spaceflight telah menerbitkan usulan tentang pengembangan road map eksplorasi yang berfokus pada bulan. Komunitas antariksa AS agaknya semakin tertarik dengan tujuan semacam ini walaupun Presiden Barack Obama telah memindahkan fokus eksplorasi antariksa AS ke asteroid. Artikel dalam media tersebut juga berisi informasi dari November Human Space Exploration Community Workshop on the Global Exploration RoadMap. Muncul istilah Design Reference Missions, yang menyangkut Space Launch System.

Salah satu kritik yang sering dialamatkan kepada Space Launch System adalah bahwa fasilitas antariksa ini hanya akan diluncurkan sekali atau dua kali dalam satu tahun. NASA agaknya telah memikirkan kritik ini dan akhirnya mengajukan beberapa misi yang lain yang masih dapat ditangani oleh SLS selain eksplorasi orbit rendah Bumi (low Earth orbit exploration).

Misalnya, telah muncul pembahasan untuk menggunakan SLS untuk meluncurkan sebuah roket Orion ke International Space Station bila awal komersialnya mencukupi. Peran ini seharusnya dijalankan oleh Ares 1 bila saja program Constellation tidak dibatalkan.

SLS juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai misi antarplanet dan komersial. Muncul wacana tentang misi ulang-alik ke Eropa, salah satu bulan Jupiter. SLS juga dapat menangani peluncuran stasiun-stasiun antariksa komersial ke orbit rendah Bumi, sebagaimana Saturn V yang meluncurkan Skylab pada awal 1970-an.

Semua usulan tersebut dirancang untuk mengurangi biaya-biaya peluncuran dan memberikan pelatihan bagi awak di darat agar tetap memiliki pengalaman dalam mengelola SLS.

Terkait dengan bulan, paling tidak akan dibutuhkan dua kali peluncuran SLS yang memiliki berat 130 metrik ton. Seluruh misi akan selesai pada 2020-an – bila memang disetujui oleh pemerintah. Misi ini akan meluncurkan wahana pendarat bulan dan sebuah sistem peluncur ke orbit bulan.

Selanjutnya, sekitar 120 hari kemudian, roket Orion dan sistem pendorong yang lain akan diluncurkan ke orbit bulan dan bersatu dengan wahana pendarat. Awaknya akan pindah ke pendarat bulan dan meneruskan ke permukaan bulan.

Komunitas antariksa AS agaknya lebih tertarik pada konsep yang sedang dikembangkan oleh Boeing. Dalam konsep ini, Boeing memanfaatkan sebuah stasiun jalan yang diletakkan pada salah satu titik Lagrange.

Titik Lagrange adalah titik-titik di mana gravitasi Bumi dan Bulan saling membatalkan satu sama lain. Boeing meyakini bahwa dengan cara ini, AS akan lebih cepat melaksanakan program pendaratan di Bulan lagi.

Menurut sebuah dokumen yang diterbitkan oleh NASA, stasiun jalan semacam itu terutama akan dibangun dari modul-modul yang terdapat di ISS dan kemudian, setelah diuji, akan diluncurkan ke titik L1 atau L2.

Stasiun jalan tersebut dapat menjadi platform atau semacam pendarat bulan yang dapat digunakan ulang dan dapat terbang antara ISS dan permukaan Bulan.

Seorang awak dapat terbang ke stasiun jalan menggunakan Orion Multi Purpose Crew Vehicle, pindah ke pendarat yang dapat digunakan ulang tersebut, dan kemudian meneruskan ke permukaan Bulan.

Sumber: News.Yahoo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar