Rabu, 25 Juli 2012

Foto Protostar V1647 Ori

Dengan mengkombinasikan data dari tiga wahana antariksa, termasuk Chandra X-Ray Observatory milik NASA dan satelit Suzaku yang dikelola Jepang, para astronom berhasil memperoleh gambar langka dari bidang-bidang magnetik kuat yang menyemburkan aliran gas ke permukaan bintang hingga mencapai suhu jutaan derajat celcius.

Sinar-X yang dipancarkan oleh titik-titik panas ini memperlihatkan rotasi kencang dari sebuah bintang yang sedang lahir. Putaran tersebut begitu kencang hingga seolah-olah bintang itu akan terurai.


Nebula M78, sebuah gugusan kawasan bintang yang terletak sekitar 1300 tahun cahaya dari bumi, pertama kali terlacak pada 2004 ketika nebula tersebut menyala karena adanya sebuah protostar bernama V1647 Orionsis, sebuah bintang bayi yang sebagian masih tersaput kabut gas.

Sebuah protostar belum memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi seperti Matahari kita, yang memfusikan hidrogen ke dalam helium pada intinya. Proses semacam ini baru akan dialami V1746 Ori jutaan tahun ke depan.

Hingga saat itu tiba, protostar ini akan memancarkan cahaya yang berasal dari energi panas yang dipancarkan oleh gas yang menerjangnya. Sebagian besar dari gas ini berasal dari piringan circumstellar yang terus berotasi.

Bidang-bidang magnetik V1647 dan titik-titik panasnya yang jauh lebih panas daripada bintang-bintang yang lain, sering dianggap sebagai jejak sebuah arus yang mentransfer gas dari sebuah piringan yang masih mengelilingi sebuah bintang muda.

Para ilmuwan menduga, peristiwa-peristiwa magnetik tersebut memberikan saluran bagi arus gas. Bintang tersebut, yang berotasi sekitar satu kali dalam satu hari, berotasi lebih cepat daripada piringan, dan terus-menerus menggerakkan bidang-bidang magnetik, yang memancarkan energi dalam jumlah besar ketika kembali pada titik kesetimbangan awal yang memiliki jumlah energi rendah.

Variasi-variasi sinar-X protostar V1647 ini memberikan gambaran langka tentang fenomena penuh energi yang menyertai fase "merangkak" (toddler) sebuah bintang bermassa rendah.

Tim peneliti yang menemukan fenomena ini menemukan kemiripan di antara 11 kura sinar-X berdasarkan data dari Chandra, Suzaku dan satelit XMM-Newton yang dikelola ESA.

V1647 Ori adalah salah satu bintang termuda yang rata-rata putarannya ditentukan dengab memanfaatkan teknik berbasis sinar-X.

Sumber: Daily Galaxy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar