Minggu, 18 Desember 2011

Astronom Irlandia: Pluto Memang Bukan Planet

Dongeng Luar Angkasa – Tentu Anda tahu tentang sebuah peristiwa astronomi besar pada tahun 2006. Pada tahun tersebut, International Astronomy Union mengadakan rapat di Praha, Republik Ceko, yang memutuskan untuk mencopot status Pluto sebagai sebuah planet. Pluto “turun kasta” hanya menjadi planet kerdil atau Dwarf Planet. Keputusan kontroversial tersebut menyebabkan berbagai diagram dan model yang menjelaskan tentang planet-planet di Tata Surya kita menjadi ketinggalan zaman.


Begitu juga dengan sistem mnemonik yang digunakan oleh anak-anak kecil di masyarakat berbahasa Inggris untuk mengingat planet-planet dalam keluarga Matahari, seperti “My very efficient mother just served us nine pizzas.” Keputusan tersebut khususnya membuat marah warga Amerika Serikat, yang memiliki perasaan khusus terhadap Pluto. Pasalnya, Pluto ditemukan oleh seorang astronom Amerika Serikat, yaitu Clyde Tombaugh, pada tahun 1930.

Keputusan tersebut juga menyebabkan New Horizons, wahana antariksa tak berawak milik AS, akan kehilangan momen bersejarah. Wahana ini telah berangkat ke Pluto ketika keputusan tersebut diumumkan. Minggu lalu, New Horizons mencetak sejarah sebagai wahana yang pernah terbang paling dekat dengan Pluto. Menurut jadwal, wahana ini akan tiba di Pluto pada bulan Juli 2015.

Astronom yang menjadi fasilitator pada rapat IAU di Praha tersebut adalah ilmuwan kelahiran Irlandia, Dame Jocelyn Bell-Burnell. Dalam kuliah umum Natal di Trinity College, Dublin, Irlandia, beberapa waktu lalu, Dame Jocelyn membela keputusan yang telah ditetapkan lima tahun silam.

Dame Jocelyn, yang mengakhiri masa jabatan sebagai Ketua UK Institute of Physics tahun lalu, memperoleh ketenaran di dunia sains sebagai seorang ilmuwan muda ketika dia membantu menemukan beberapa pulsar, sebuah tipe bintang neutron yang berotasi. Berkat penemuan-penemuan tersebut, supervisornya memperoleh Hadiah Nobel untuk Fisika.

Dame Jocelyn mengungkapkan, keputusan tentang Pluto tersebut diambil karena sistem Tata Surya kawasan luar (outer solar system) mengandung jutaan objek potensial yang mirip Pluto. Objek-objek tersebut akan dapat ditemukan dengan teleskop-teleskop yang lebih besar dan lebih baik. Planet, secara sederhana, tidak bersifat unik dan bukan merupakan benda terbesar dalam sebuah sistem.

Saat ini, para ilmuwan menemukan semakin banyak objek-objek di kawasan luar Tata Surya.

“Konsensus para astronom adalah bahwa harus ada yang dilakukan. Hal ini menjadi semakin menggelikan. Ada banyak benda-benda yang disebut sebagai objek Trans-Neptunian (Trans-Neptunian Objects). Jelas bahwa terdapat jutaan benda langit semacam itu,” ungkap Dame Jocelyn.

Sumber: Irishtimes.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar