Jumat, 29 Oktober 2010

R2, Robonaut Pertama dalam Penerbangan Terakhir


R2 akan menjadi robot pertama yang turut serta dalam penerbangan antariksa bersama enam orang astronot. Uniknya, misi penerbangan itu adalah misi penerbangan terakhir pesawat yang ditumpanginya. Discovery melakukan penerbangan terakhir pada 1 November 2010 untuk melakukan misi selama 11 hari di ISS.

R2 adalah singkatan dari Robonaut 2. Tentu robot ini tidak seperti C-3PO dalam Star Wars yang ceriwis itu. R2, menurut Stephanie Pappas, reporter space.com dan penulis senior di ScienceLive yang menyaksikan konferensi pers R2, adalah robot yang sangat pendiam.
Beratnya 330 pon (150 kg). Bentuknya hampir mirip manusia. Namun robot ini hanya punya bagian dada ke atas - bagian perut ke bawahnya tidak ada.

Perawakan R2 kekar dan maskulin. Ms Pappas hampir tidak bisa memikirkan R2 sebagai laki-laki - ia menyebut robot itu "he" (kata ganti untuk laki-laki dalam bahasa Inggris).

R2 dibuat oleh NASA bekerja sama dengan General Motors. Robot ini dirancang untuk membantu astronot mengangkut peralatan dan melakukan perbaikan di ISS. Menurut Rob Ambrose, acting chief of the Automaton, Robotics and Simulation Division di Johnson Space Center, tantangan terbesar ketika membuat robot ini adalah memastikan bahwa ia tidak akan mencederai manusia.

Oleh karena itu R2 dirancang untuk "pause" jika berpapasan dengan manusia. Selain itu, jika terkena benturan keras, robot ini akan mati sendiri.

R2 mengenakan baju luar angkasa yang sesuai dengan ISS. Komponen-komponennya juga space-friendly. Jadi, bisa dipastikan bahwa R2 tidak berbau. Sementara itu, emisi gas, yang dihasilkan oleh bahan bakar di mesin R2 yang terletak di punggungnya, juga harus aman. R2 diuji di White Sands Test Facility di New Mexico dan dipanggang dalam oven raksasa selama empat hingga lima hari. Ia lolos tes.

R2 yang akan pergi ke luar angkasa adalah R2B. Prototipnya, R2A, tetap di Bumi. Insinyur akan melakukan percobaan untuk membuat tubuh bagian bawah - hingga nanti wujudnya mirip manusia betulan. Insinyur juga berencana memasang roda pada R2A agar robot generasi selanjutnya bisa berjalan di bulan atau menjelalah planet-planet yang jauh.


Sumber ilustrasi: space.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar