Senin, 16 Juli 2012

Cosmism: Agama Baru

Cosmism, sebuah "religion 2.0" (ingat Web 2.0?), adalah bagian dari konsepsi futuris radikal tentang perkembangan umat manusia pada masa depan. Menurut para kosmis, seperti Giulio Prisco, cosmism dapat memberi kita optimisme positif dan tekad yang kuat untuk mengatasi masalah-masalah kita saat ini dan memulai suatu perjalanan kosmis.


Prisco percaya, takdir spesies kita adalah mengkoloni alam semesta dan membangun teknik ruang-waktu dan "sihir masa depan" saintifik yang jauh melampaui pemahaman dan imajinasi kita saat ini.

Gagasan cosmism pertama kali dikembangkan pada akhir abad ke-19 oleh Cosmism Rusia, yaitu dalam filsafat sains Konstantin Tsiolkovsky dan Nikolai Fedorov. Kedua filsuf itu menganggap sains sebagai sarana yang dianugerahkan kepada kita untuk memungkinkan kita membangkitkan orang mati dan, seperti yang banyak dijanjikan, memperoleh kehidupan abadi.

Seorang kosmis, kata Prisco, percaya makhluk-makhluk mirip-Tuhan akan muncul di masa depan dan mereka mungkin dapat mempengaruhi masa lalu mereka -- masa kini kita -- dengan memanfaatkan teknik ruang-waktu. Prisco berandai-andai, mungkin banyak peradaban lain di luar sana, yang berusia jauh lebih tua daripada peradaban di Bumi, yang telah mencapai kekuatan seperti Tuhan itu.

Kosmis lain, David Wood, mengatakan masuk akal jika teknologi yang sangat maju pada masa depan akan mampu memberikan jawaban-jawaban positif. Artinya, keturunan kita kelak akan memiliki kemampuan seperti Tuhan untuk menciptakan-ulang diri kita dan menjadikan kita abadi.

Melalui sarana-sarana saintifik, sihir masa depan (future magic) akan mencapai semua janji yang terdapat dalam semua agama dan berbagai hal menakjubkan yang sejauh ini dianggap sebagai mukjizat.

Bagaimana pendapat Anda?*

Via Daily Galaxy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar