Minggu, 18 Desember 2011

Ditemukan: Mikroba Hidup di Habitat Gunung Mirip Mars

Dongeng Luar Angkasa – Sekelompok ilmuwan dari Oregon State University berhasil mengumpulkan koloni-koloni mikroba dari dalam es yang terjebak di dalam sebuah tabung lava di Cascade Mountains. Tabung lava tersebut terletak di dekat Kawah Newberry pada ketinggian sekitar 5000 kaki. Yang mengejutkan, mikroba-mikroba tersebut mampu bertahan hidup dalam temperatur sangat rendah yang mirip dengan kondisi di Mars.


Mikroba-mikroba tersebut ditemukan pada es yang menempel pada bebatuan, sekitar 100 meter di dalam tabung lava tersebut. Di lingkungan ini, kadar oksigen sangat rendah dan hampir mendekatititik beku. Para ilmuwan menyatakan, lingkungan di bawah permukaan Mars mungkin memiliki kondisi yang serupa dan mampu menampung kehidupan berupa bakteri.

Sebenarnya, Martin Fisk, salah satu anggota tim ilmuwan tersebut, telah memeriksa sebongkah meteorit yang berasal dari Mars. Meteorit ini memperlihatkan jejak-jejak kehidupan – yang dapat menunjukkan konsumsi oleh sejenis mikroba – walaupun tidak ditemukan bahan kehidupan. Jejak-jejak serupa juga ditemukan pada bebatuan di Kawah Newberry, tutur Martin.

Mikroba diketahui memiliki toleransi terhadap temperatur yang mendekati titik beku dan kadar oksigen yang rendah. Mikroba juga dapat berkembang di lingkungan yang tidak mengandung makanan organis. Dalam kondisi-kondisi semacam itu, metabolisme mikroba dikendalikan oleh oksidasi besi dari olivine, sebuah mineral vulkanik biasa yang ditemukan pada bebatuan di tabung laba Cascade Mountains.

Faktor-faktor ini menjadikan mikroba mampu untuk hidup di lingkungan bawah tanah Mars dan planet-planet yang lain, ungkap para ilmuwan.

“Mikroba ini merupakan salah satu generasi mikroba paling lazim yang ada di Bumi,” tutur Amy Smith, seorang mahasiswa doktoral di Oregon State University dan salah satu penulis kajian tentang penemuan mikroba di Cascade Mountains. “Kita dapat menemukan sepupu mikroba tersebut di gua, di kulit Anda, di dasar lautan, dan di mana saja. Bedanya, dalam hal ini, adalah kualitas-kualitasnya yang unik, yang membuatnya mampu hidup dalam kondisi yang mirip kondisi di Mars.”

Pada latar laboratorium, dengan suhu kamar dan kadar oksigen normal, para ilmuwan tersebut mendemonstrasikan bagaimana mikroba Cascade Mountains mengkonsumsi material organik, yaitu gula. Namun, ketika para peneliti itu menyingkirkan material organik tersebut, mengurangi temperatur hingga hampir mendekati titik beku, dan menurunkan kadar oksigen, mikroba-mikroba tersebut mulai memanfaatkan besi yang ada dalam olivine – sebuah material silikat yang ditemukan pada bebatuan vulkanik di Bumi dan Mars – sebagai sebuah sumber energi.

“Reaksi ini melibatkan sebuah mineral yang lazim terdapat pada bebatuan vulkanik yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya,” ucap Martin Fisk, seorang profesor di OSU’s College of Earth, Ocean, and Atmospheric Sciences dan rekan penulis Amy. “Pada bebatuan vulkanik yang secara langsung terpapar pada udara dan suhu yang lebih hangat, oksigen dari atmosfer mengoksidasi besi sebelum dapat digunakan oleh mikroba. Namun, di tabung lava, di mana bakteri terkubur es dan dengan demikian tak memiliki akses ke atmosfer, mikroba menggantikan oksigen dengan besi.

“Kondisi di tabung lava tidak sekeras kondisi di Mars,” tutur Fisk. “Di Mars, temperatur jarang mencapai titik beku, kadar oksigen lebih rendah dan air berbentuk cair tidak ada di permukaan. Namun, air dihipotesiskan ada pada area bawah tanah yang lebih hangat di Mars. Walaupun studi ini tidak menduplikasi kondisi di Mars, namun studi ini menunjukkan bahwa bakteri dapat hidup dalam kondisi yang serupa.”

“Dari pemeriksaan secara langsung, kami mengetahu bahwa, sebagaimana dengan pencitraan satelit, olivine terdapat dalam bebatuan Mars,” Fisk menambahkan. “Dan sekarang kita tahu bahwa olivine dapat menampung kehidupan bakteri.”

Gagasan untuk mengeksplorasi tabung lava tersebut muncul dari Radu Popa, seorang asisten profesor di Portland State University dan penulis utama makalah tentang mikroba Cascade Mountains. Popa sering mengeksplorasi gua-gua di kampung halamannya di Rumania dan familiar dengan kondisi-kondisi lingkungan gua.

Karena tabung laba adalah sebuah lingkungan yang tertutup dan ada di Bumi maupun Mars, Popa mengajukan usul untuk mempelajari mikroba dari tabung-tabung laba dan memperkirakan apakah mungkin ada – atau pernah ada – di Planet Merah.

“Ketika temperatur dan tekanan atmosfer di Mars lebih tinggi, seperti yang terjadi pada masa lalu, ekosistem yang berdasarkan pada tipe bakteria ini mungkin saja dapat berkembang,” ungkap Popa. “Jejak yang ditinggalkan oleh bakteri semacam itu pada permukaan yang memiliki mineral dapat digunakan oleh para ilmuwan sebagai sarana untuk menganalisis apakah kehidupan pernah ada di Mars.

Sumber: Dailygalaxy.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar