Selasa, 13 Desember 2011

Asteroid Vesta Kini Berwarna-warni Seperti Pelangi

Asteroid Vesta kini berwarna-warni seperti pelangi. Namun, warna-warna yang cerah tersebut bukan merupakan warna asli batu antariksa tersebut, melainkan hasil utak-atik wahana antariksa milik NASA, Dawn. Dalam citra-citra yang diambil oleh Vesta terhadap kawasan selatan Vesta tersebut, terlihat warna-warni yang mirip warna pelangi dan juga lapisan-lapisan yang terpilah-pilah dengan jelas.


Menurut para ilmuwan, citra-citra tersebut memperkuat dugaan bahwa Vesta dapat digolongkan sebagai semacam protoplanet yang akan terus tumbuh menjadi sebuah benda langit berbatu-batu seperti Bumi atau Mars apabila gravitasi raksasa Jupiter pada masa lampau tidak membuyarkan sabuk asteroid. Carol Raymond, Deputi penyelidik utama Dawn di Jet Propulsion Laboratory, menegaskan bahwa inti besi Vesta sangat istimewa dan mirip dengan planet-planet di Tata Surya.
Citra asteroid Vesta setelah diutak-atik para ilmuwan Dawn.


Citra false-color kawasan selatan asteroid Vesta.
Warna-warna pelangi tersebut dibubuhkan oleh para ilmuwan untuk mengilustrasikan tipe-tipe bebatuan dan mineral yang berbeda-beda. Komposisi yang berselang-seling ini merepresentasikan material yang terlontar karena berbagai tumbukan dan proses-proses geologis yang telah membentuk permukaan asteroid tersebut. Lingkaran hitam di bagian tengah adalah data yang dihilangkan karena ketidaksesuaian sudut antara Dawn, Vesta, dan Matahari.
Citra-citra asteroid Vesta yang berwarna-warni seperti pelangi tersebut dipresentasikan oleh para ilmuwan misi Dawn pada Senin, 5 Desember 2011 dalam pertemuan AGU (American Geophysical Union) di San Francisco.
Citra-citra yang ditangkap oleh instrumen-instrumen kasat mata dan infra merah Dawn memperlihatkan bahwa permukaan Vesta mengandung pyroxene mineral yang mengandung besi dan suatu senyawa yang tersusun dari bebatuan permukaan yang cepat menjadi dingin dan sebuah lapisan lebih dalam yang menjadi dingin secara lebih lambat. Material-material yang berbeda di dalam citra ini berkorespondensi dengan variasi-variasi topografis yang pernah dipotret oleh Vesta.
Citra false-color, bukti adanya tumbukan.
Pengamatan-pengamatan terdahulu Vesta mengindikasikan adanya sebuah struktur berlapis yang kemudian terangkat oleh tumbukan. Menurut Raymond, "Variasi komposisional dan lapisan-lapisan yang terpilah dengan jelas, seperti yang kita lihat pada Vesta, tampaknya merupakan hasil dari proses pelelehan internal tak lama setelah pembentukan, yang memisahkan Vesta menjadi kerak, mantel, dan inti."
Presentasi AGU juga menayangkan sebuah video yang mengeksplorasi sebuah bukit di Vesta yang tampaknya terbuat dari suatu material yang lebih gelap jika dibandingkan dengan kerak asteroid tersebut. Video ini dibuat oleh David O'Brien dari Planetary Science Institute, Tuczon, Arizona.

Vesta memiliki panjang 330 mil atau 530 km dan merupakan benda antariksa terbesar kedua di kawasan sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter. Wahana antariksa Dawn, bernilai $466 juta, diluncurkan pada September 2007 dan tiba di Vesta pada 15 Juli 2011. Wahana ini akan mempelajari Vesta selama satu tahun sebelum menuju ke asteroid Ceres, asteroid terbesar dalam sabuk asteroid.

Ceres memiliki panjang 590 mil atau 950 km. Ukuran ini dianggap sangat besar sehingga Ceres juga dianggap sebagai sebuah planet kerdil (dwarf planet). Dawn diperkirakan akan tiba di Ceres pada 2015.

Sumber: News.Yahoo.com
Sumber gambar untuk Asteroid Vesta Kini Berwarna-warni Seperti Pelangi: Space.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar