Senin, 28 November 2011

NASA Luncurkan Mars Rover Curiosity


Roket tak berawak Atlas 5, yang tingginya setara dengan gedung bertingkat 20, diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida, Sabtu waktu setempat, atau hari Minggu waktu Indonesia, pada jam 10:02 pagi EST (3:20 sore GMT). Roket tersebut mengangkut NASA Mars Rover Curiosity yang bernilai $2.5 milyar dan dirancang untuk mencari petunjuk tentang adanya unsur-unsur pendukung kehidupan di Planet Merah.


Roket Atlas 5 akan menempuh perjalanan sepanjang 354 juta mil atau 556 juta kilometer menuju Planet Merah. Wahana tersebut diperkirakan akan tiba di Mars sembilan bulan yang akan datang. Wahana tak berawak Curiosity yang diangkut oleh roket tersebut diperkirakan akan mendarat di Mars pada 6 Agustus 2012.


Selanjutnya, Curiosity akan melakukan analisis terperinci atas Gale Crater, sebuah kawah di dekat garis khatulistiwa. Lebar kawah ini adalah 96 mil atau 154 km. Tujuan utama misi Curiosity adalah menentukan apakah Mars memiliki atau pernah memiliki lingkungan yang dapat menopang kehidupan. Misi ini adalah misi astrobiologi pertama sejak misi serupa yang dijalankan oleh Viking pada 1970-an.

Para ilmuwan Gale Crater sebagai tempat pendaratan karena tempat ini memiliki sebuah gunung setinggi 3 mil atau 4.8 km. Dari penginderaan orbit dan analisis mineral, gunung diperkirakan memiliki lapisan bebatuan yang mirip dengan Grand Canyon, di mana setiap lapisan merupakan hasil dari periode yang berbeda-beda dalam sejarah Mars.

Curiosity dilengkapi dengan 17 kamera dan 10 instrumen ilmiah, termasuk laboratorium kimia, untuk mengidentifikasi sampel-sampel tanah dan bebatuan yang akan dikeruk oleh lengan-lengan robit wahana tersebut, yang memiliki ujung berbentuk bor.

Permukaan Gale Crater diperkirakan berupa tanah lempung, yang merupakan bukti adanya sebuah lingkungan yang basah. Selain itu, sulfat juga diperkirakan ada pada permukaan kawah tersebut endapan yang terbentuk setelah terjadi penguapan air. Air diyakini sebagai elemen kunci untuk mendukung kehidupan namun bukan satu-satunya elemen yang dibutuhkan.

Wahana-wahana Mars sebelumnya, termasuk Spirit dan Opportunity, mencari tanda-tanda keberadaan permukaan berair pada masa lalu. Namun, Curiosity tidak dimaksudkan sebagai misi pendeteksi atau pencari kehidupan. Para ilmuwan yang mengoperasikan wahana ini mengakui mereka tidak memiliki kemampuan untuk itu. Misi Curiosity lebih mirip sebuah fase antara misi pencarian keberadaan air di Mars dan misi-misi selanjutnya.

Curiosity, yang dua kali lebih panjang dan tiga kali lebih berat daripada wahana-wahana sebelumnya, fokus pada pencarian unsur-unsur yang mendukung kehidupan, termasuk karbon organik yang merupakan fondasi bagi kehidupan di Bumi. Pendaratan Curiosity sendiri diperkirakan akan sangat cukup berbahaya.

Curiosity memiliki berat 1980 pon atau 898 kg sehingga terlalu besar jika harus mendarat dengan menggunakan parasut atau roket pendarat sebagaimana wahana-wahana sebelumnya. Maka, para insinyur NASA merancang sebuah pengungkit yang digerakkan sebuah roket untuk mendaratkan Curiosity di lantai kawah. Pengungkit ini dihubungkan dengan wahana tersebut dengan sebuah kabel sepanjang 43 kaki atau 13 m.

Sumber tenaga Curiosity adalah panas yang dihasilkan dari penguraian radioaktif plutonium. Sumber tenaga ini dirancang untuk bekerja selama satu tahun Mars, atau setara dengan 687 hari di Bumi.

Sumber: News.Yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar