Rabu, 10 November 2010

Superearth, Zona Mati Tanpa Medan Magnet

Superearth, atau planet ekstasolar yang massanya maksimal 10 kali massa Bumi, permukaannya berbatu-batu, dan diduga dapat menopang kehidupan, barangkali akan tetap merupakan dunia yang mati. Superearth diperkirakan tidak memiliki medan magnet yang cukup kuat. Karena tidak memiliki medan magnet, maka superearth tidak memiliki “perisai” yang melindunginya dari berbagai radiasi yang berhamburan dari luar angkasa.

Medan magnet planet terbentuk karena adanya unsur besi yang bergerak di dalam inti planet. Oleh karena itu materi di dalam inti planet yang mengandung unsur tersebut harus berbentuk cair atau lelehan agar dapat bergerak.


Namun, sebuah simulasi komputer, yang dibuat oleh Guillaume Morard dari Institute of Mineralogy and Physics of Condense Matter di Paris, Perancis, menunjukkan bagaimana tekanan yang sangat besar pada superearth, yang disebabkan oleh massanya yang besar, menyebabkan inti planet menjadi sangat padat. Akibatnya, walaupun terdapat unsur besi di inti planet, unsur tersebut tidak bergerak sehingga tidak terbentuk medan magnet.

Contoh planet yang tidak memiliki medan magnet adalah Mars. Analisis menunjukkan planet tersebut telah kehilangan medan magnetnya sekitar setengah milyar tahun lampau. Ukuran dan massa cukup besar untuk menciptakan medan magnet sehingga terlindung dari bombardir radiasi luar angkasa. Oleh karena itu kemungkinan besar tidak ada kehidupan di superearth, walaupun planet ekstrasolar tersebut terletak dalam habitable zone.

Namun,Vlada Stamankovic dari German Aerospace Center, Berlin, menduga bahwa inti besi dan medan magnet barangkali memang ada pada superearth. Interiornya mungkin akan menjadi cukup panas sehingga dapat mencairkan besi. Suhu yang sebenarnya boleh jadi lebih besar daripada yang diketahui sekarang ini.

Sejauh ini telah ditemukan sekitar 500 planet ekstrasolar. Namun sebagian besar dari planet-planet tersebut berupa bola-bola gas raksasa yang mengorbit terlalu dekat dengan bintang induk. Oleh karena itulah planet-planet itu relatif mudah ditemukan. Namun dengan instrumen yang semakin canggih, kemungkinan besar akan ditemukan planet-planet ekstrasolar baru yang lebih kecil ukurannya.

Salah satu instrumen tersebut adalah Kepler Mission “400”, yang diharapkan dapat menemukan superearth baru sekaligus medan magnet serta kemungkinan adanya habitat yang bisa menopang kehidupan.***


Sumber: Newscientist/dailygalaxy
Sumber ilustrasi: dailygalaxy.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar