Minggu, 31 Oktober 2010

NASA akan Membuktikan Keberadaan Semesta Paralel

Semesta yang kita huni ini hanyalah salah satu gelembung saja di antara gelembung-gelembung lain yang jumlahnya tak berhingga. Di gelembung-gelembung lain itu, yang bergerak dalam waktu yang bersamaan dengan gelembung dunia kita ini, segalanya berbeda: hukum fisika, sosial, moral - segalanya.

Bisa jadi wujud seorang manusia yang kita kenal di dunia ini juga ada di gelembung dunia yang lain namun nama, peruntungan dan sifatnya berbeda, tinggal dalam masyarakat yang bahasanya masih bahasa Indonesia namun dengan satu perbedaan kecil dalam tata bahasanya - satu saja perbedaan sudah bisa mengubah segala hal, bukan?




Tetapi dunia gelembung-gelembung itu hingga sekarang belum terbukti keberadaannya secara empiris. Dunia-dunia yang berada secara bersama-sama dalam waktu yang sama, sehingga merupakan dunia-dunia yang sejajar atau paralel, lebih mudah diterima oleh imajinasi namun belum sepenuhnya bisa diterima oleh akal (baca: ilmu).

Namun, kemungkinan akan keberadaan semesta paralel itu masih terbuka. Ilmuwan tidak akan berhenti mencoba membuktikan semesta itu selama belum ada kesimpulan yang memang tidak bisa dibatalkan lagi. Tetapi, bukankah dalam sejarah ilmu pengetahuan semua kesimpulan sebenarnya adalah hipotesis - kesimpulan yang sifatnya sementara?

AMS-02
NASA akan mencoba membuktikan secara empiris keberadaan semesta yang paralel itu dengan meluncurkan AMS-02 pada 27 Februari 2011, pukul 4:04 waktu belahan Timur AS. AMS-02 adalah singkatan dari Alpha Magnetic Spectrometer-2.

Sam Ting Principal Investogator berharap, perkakas ini akan memberikan data yang membuktikan keberadaan semesta-semesta paralel. Semesta-semesta ini diduga tersusun dari antimateri. Hasil penyelidikan AMS-02 diharapkan bisa menjadi verifikasi bagi teori semesta paralel dan menjawab pertanyaan dasar: bagaimana semesta ini tercipta?

AMS-02 akan diluncurkan oleh Endeavour, STS-134 - yang sekaligus akan menjadi penerbangan terakhir pesawat ulang-alik tersebut. AMS-02 akan mengarahkan radar canggihnya ke dalam berkas-berkas cahaya kosmik untuk mencari partikel-partikel eksotik, antimateri dan materi gelap. Perkakas ini akan diletakkan di bagian luar ISS.

Jika eksperimen ini dilakukan di Bumi, kualitas partikel-partikel yang dicari AMS-02 terkikis oleh sifat abrasif atmosfer Bumi. Pengamatan AMS-02 lebih teliti karena tidak akan terhalang atmosfer. Dari tempat yang tinggi di ISS, AMS-02 akan membuka jendela baru dalam bidang fisika partikel dan merevolusi pandangan kita tentang jagat raya.

Selain diharapkan menemukan antimateri, AMS-02 juga diharapkan menemukan partikel-partikel yang mengandung partikel daya magnet dan listrik yang bertentangan dengan partikel biasa yang kita kenal.

Profesor Burt Ovurt, pengkaji fisika energi tinggi teoretis di University of Pennsylvania dan pelopor penerapan M-teori untuk menjelaskan Big Bang tanpa harus menyertakan kondisi singularitas, membayangkan bahwa ada dua membran atau lapisan tipis yang bisa ditembus.

Membran-membran itu adalah semesta-semesta seperti dunia kita, yang terpisahkan oleh sebuah celah sempit selebar sekitar 10-32 mieter. Tidak ada komunikasi di antara kedua semesta tersebut kecuali bahwa tarikan gravitasi yang bisa menyeberangi celah sempit itu. Teori ini bisa menerangkan tentang efek yang ditimbulkan oleh materi gelap.

Materi gelap diduga menyebabkan sebagian besar - sebagian sangat besar - kawasan di alam semesta ini lebih berat (massanya lebih besar) daripada kawasan lain yang bisa terlihat. Jika teori Ovrut benar, maka teori Big Bang (dimulai dari apa dan disebabkan oleh apa) akan digantikan oleh teori lain.

Calon teori pengganti itu menyatakan bahwa alam semesta ini merupakan siklus kosmik abadi di mana energi gelap bukan lagi merupakan kuantitas tak dikenal yang misterius, tetapi lebih cenderung merupakan daya gravitasional lebih yang mendekatkan satu semesta ke semesta yang lain (brane-brane).

Sebelum AMS-02 diluncurkan, pemahaman manusia selama ini terbatas pada berkas-berkas cahaya kosmik yang ditangkap oleh teleskop seperti HST (Hubble Space Telescope). Di dalam eksperimen inilah partikel akan diteliti untuk pertama kalinya dalam ruang hampa udara luar angkasa - tanpa terhalang atmosfer Bumi.

AMS-02 juga diharapkan bisa menjelaskan partikel apa yang menyusun materi gelap. Materi gelap diyakini sebagai semacam "perekat" yang merekatkan seluruh alam raya ini.

Di Semesta Lain Tidak Ada Einstein
Jika nanti teori semesta paralel ini terbukti secara empiris, dalam waktu dua ratus atau tiga ratus tahun ke depan kita mungkin bisa melintasi celah sempit antar-semesta itu dan melangkah ke Bumi yang lain. Mungkin di sana tidak ada Einstein. Mungkin, di dunia itu, penjelasan tentang alam raya justru diberikan oleh Mr. Bean.

Salah satu kendala yang dialami oleh eksperimen AMS-02 adalah tentangan dari kalangan religius fundamentalis. Kalangan itu pasti akan mengutuk AMS-02 karena dinilai akan mencoba menyaingi kebesaran Tuhan - yang dipahami secara skripturalis. Tetapi hingga sekarang tentangan itu belum muncul. Mungkin karena nalar skripturalis tidak mampu menjangkau kemungkinan akan keberbedaan - seperti yang selama ini terlihat.

Sumber video: youtube.
Saran: video di atas bisa disaksikan dengan lebih optimal dalam mode full screen (layar penuh). Caranya, silakan klik bagian di sudut kanan bawah dalam tayangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar