Senin, 07 Februari 2011

Lapan Manfaatkan Satelit Radar

LAPAN bukan hanya mengurusi soal-soal keantariksaan dan penerbangan saja, melainkan juga bersedia berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan lapangan profesionalnya. Press release berikut ini menunjukkan upaya LAPAN untuk berperan serta dalam pelestarian Bumi.

LAPAN selama ini berkontribusi dalam program penurunan emisi karbon akibat degradasi hutan dan deforestasi. Kontribusi ini dilakukan dengan menggunakan satelit penginderaan jauh berbasis optik. Untuk itu, Indonesia perlu mengeksplorasi kemungkinan menggunakan dan mengakuisisi satelit berbasis radar.

Hal tersebut dijelaskan Kepala Lapan Kepala LAPAN, Dr. Adi Sadewo Salatun, M. Sc. saat membuka Policy Discussion on SAR Satellite Aplication for Supporting MRV, REDD+, and Climate Change Mitigation di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (2/2). Diskusi tersebut dihadiri para pembuat kebijakan Indonesia yakni dari LAPAN, Bappenas, UKP4, Dewan Nasional Perubahan Iklim, Kementerian Riset dan Teknologi, dan berbagai institusi terkait antara lain Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, BMKG, Bakosurtanal, dan BPPT.

Kepala LAPAN memaparkan, Presiden Indonesia berkomitmen pada dunia internasional untuk menurunkan emisi karbon hingga 26 persen pada 2020. Persentase ini dapat meningkat menjadi 41 persen jika Indonesia mendapat bantuan dari luar negeri.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut maka Indonesia melaksanakan program REDD ( Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation). Program ini harus didukung salah satu caranya dengan mewujudkan sistem MRV (Measurement, Reporting, Verivication) dengan berbasis teknologi khususnya penginderaan jauh. MRV merupakan pengukuran emisi karbon akibat degradasi dan deforestasi hutan guna menangani perubahan iklim

Saat ini, LAPAN menjalin kerja sama dengan United Kingdom Space Agency (UKSA) atau lembaga antariksa Inggris dalam pembangunan satelit radar. Pemanfaatan satelit ini untuk menangani perubahan iklim dan peningkatan ekonomi. Kerja sama tersebut akan bermanfaat bagi pembangunan kapasitas MRV. Dari sisi ekonomi, kerja sama ini akan bermanfaat di bidang observasi bumi. Hal ini akan membantu Indonesia antara lain untuk pemantauan ketahanan pangan, pemantauan laut dan perikanan, pemantauan penanaman padi, dan penanganan bencana.

Satelit radar memiliki banyak keunggulan. Menurut Staf Khusus Menristek, Dr. Ade Komara M., satelit radar tidak terpengaruh dengan cahaya matahari. Dengan demikian, satelit ini tetap dapat menghasilkan data saat malam dan saat permukaan bumi tertutup awan.

Menurut Chief Executive UKSA, Dr. David Williams, satelit radar dapat mendeteksi perubahan yang ada di hutan. Satelit tersebut dapat mendeteksi adanya penebangan hutan ilegal dan kebakaran hutan.

David menambahkan, mitigasi perubahan iklim diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi. Salah satu cara menangani perubahan iklim adalah dengan menjaga hutan.

Kerja sama LAPAN dan UKSA akan memberi efek bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini terkait dengan program LAPAN di bidang pengembangan satelit. LAPAN telah mengorbitkan satelit Lapan-Tubsat dan sedang mengembangkan tiga satelit eksperimental, yaitu Lapan-Orari dan Lapan A2 (disebut dengan Twin-Sat), serta Lapan-IPB. Sementara itu, bagi Inggris, kerja sama ini akan meningkatkan peran dan kontribusi negara tersebut di dunia internasional dalam penanganan perubahan iklim.

Sumber: LAPAN
Sumber ilustrasi: LAPAN

1 komentar:

  1. No Deposit Bonus Casinos 2021 | Best No Deposit Bonuses
    You 10벳 can find these casinos 토토 배당률 보기 from the 바카라nbs시스템 list above. 슬롯 머신 게임 All casino games are fair, regulated and fully 스피드 바카라 licensed, but have a welcome bonus available to new players.

    BalasHapus