Sabtu, 13 November 2010

James Webb, Pengganti Hubble, Mungkin Tertunda

Niat ilmiah yang tulus dan besar saja tidak cukup untuk mewujudkan eksplorasi dan eksperimen luar angkasa. Ilmuwan juga harus memikirkan masalah pendanaan dan manajemen, terutama pada saat keuangan dunia sedang resesi seperti saat ini. Jika tidak, proyek-proyek antariksa yang ambisius dan visioner pun akan kesulitan untuk dilakukan. Inilah yang dialami oleh calon pengganti Hubble.

Masa pensiun Hubble Space Telescope (HST) mungkin akan tertunda. Penggantinya, James Webb Space Telescope (JWST), yang sudah menghabiskan milyaran dolar dan belum juga selesai, mungkin baru akan mengorbit pada 2015. Biayanya diperkirakan akan lebih besar $1,5 milyar daripada perkiraan saat ini. Peningkatan itu akan semakin besar jika tidak ada pendanaan baru pada 2011 dan 2012.

Pada dekade 1980-an, ketika gagasan tentang teleskop luar angkasa sedang marak, para pendukung memperkirakan bahwa proyek teleskop luar angkasa akan membutuhkan dana sekitar $1 milyar. Pada 2008, NASA meningkatkan perkiraan itu menjadi $5 milyar. Walaupun Kongres AS menyetujui pendanaan bagi JWST pada 2009 dan 2011, NASA terus saja meminta tambahan dana $95 juta dan $20 juta.

Permintaan dana yang semakin membesar tersebut menyebabkan Senator Barbara Mikulski dari Maryland, ketua subkomite Kongres yang mendanai NASA, menuntut penyelidikan independen terhadap proyek tersebut. “Saya berkomitmen dengan astronomi berbasis-luar angkasa, tetapi saya tidak mau mengurusi pembengkakan biaya,” demikian bunyi pernyataan tertulis senator Barbara.

Skenario terbaik
Tujuh anggota panel peninjau telah melaporkan hasil investigasi independen yang diminta oleh senator Barbara. Panel tersebut memperkirakan, dibutuhkan tambahan dana sebesar $1,5 milyar untuk meluncurkan misi tersebut, sehingga total dana yang dibutuhkan adalah $6,5 milyar.

Panel tersebut juga menyatakan, misi baru diluncurkan paling cepat pada September 2015, terlambat setahun daripada target menurut jadwal saat ini, yaitu Juni 2014. Akan tetapi perkiraan tersebut merupakan skenario terbaik. Panel menyatakan, diperlukan tambahan dana $200 juta dan $250 juta selama dua tahun ke depan agar target peluncuran pada 2015 itu terpenuhi.

Manajemen baru
Penambahan dana selama dua tahun ke depan di atas adalah seperlima dari total dana tahunan NASA untuk misi astrofika seperti JWST. Belum jelas apakah NASA akan mencoba menambah kekurangan tersebut dengan mengetatkan anggaran proyek-proyek lain.

Laporan dari panel menyalahkan manajemen yang buruk dan pengawasan yang tidak cermat atas program JWST. NASA merespon laporan tersebut dengan mereorganisasi struktur manajemen dan mengadakan jabatan baru, yaitu JWST programme manager. Dengan manajemen baru ini, para pemimpin proyek JWST di markas besar di Washington DC dan Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, harus melapor secara langsung kepada programme manager, yang selanjutnya akan melapor kepada NASA.

Walaupun demikian, panel juga memberikan pujian kepada proyek JWST. JWST akan memiliki cermin 6,5 meter, hampir tiga kali lebih besar daripada cermin pada HST, dan mampu membidik benda-benda yang sangat jauh hingga beberapa ratus tahun cahaya setelah Big Bang.***


Sumber: Newscientist.com/Jwst.nasa.gov
Sumber ilustrasI; Jwst.nasa.gov

Tidak ada komentar:

Posting Komentar