Senin, 06 Desember 2010

NASA akan Mencari Kehidupan Non-Karbon

Pengumuman NASA pada Kamis (2 Desember 2010) menandai babak baru pencarian makhluk hidup di luar planet Bumi. Kini otoritas resmi pemerintahan yang memiliki akses dan sarana paling besar kepada antariksa itu mengakui kemungkinan adanya kehidupan di suatu tempat di luar angkasa.

Pengakuan pemerintah AS melalui NASA tersebut tentu dilakukan dengan dasar yang kuat. Dasarnya adalah penemuan makhluk hidup yang berbasis non-karbon di Mono Lake, California, AS. Sebelumnya, komunitas ilmiah meyakini bahwa karbon adalah unsur yang mutlak harus dimiliki oleh setiap makhluk hidup di belahan dunia mana pun.

Karbon nutrisi penyusun sel makhluk hidup terdiri dari enam elemen utama, yaitu hidrogen, nitrogen, oksigen, sulfur, dan fosfor. Penemuan makhluk yang tak memiliki nutrisi tersebut akan berpengaruh besar pada pandangan dan posisi kita di dalam kosmos.

Penemuan bentuk kehidupan yang ekstrem di Bumi, yaitu di dinding-dinding gunung api bersuhu sangat tinggi yang terletak di dasar samudera dan di beberapa bagian kerak bumi, dilaporkan pertama kali dalam sebuah laporan pada 2009 berjudul The Limits of Organic Life in Planetary Systems oleh National Research Council (NRC).

Laporan yang disponsori NASA tersebut merekomendasikan agar penelitian kehidupan di tempat selain Tata Surya diperluas ke seluruh alam semesta yang dapat diamati agar dapat mencakup bentuk-bentuk kehidupan yang “aneh”. Kesimpulan laporan tersebut adalah, “Tidak ada yang lebih tragis dalam penjelajahan antariksa Amerika selain menjumpai kehidupan alien (asing) dan gagal mengetahuinya.”

Bumi tidak mengakumulasi oksigen selama 3 milyar tahun pertama usianya, atau membentuk lapisan ozon hingga 1,5 milyar tahun lampau. Memang terdapat penekanan untuk meneliti atmosfer Bumi pada saat ini, yang telah memiliki oksigen dan lapisan ozon.

Namun, laporan tersebut menekankan agar digunakan juga model yang memperhitungkan ekosistem atmosfer anaerobik yang dapat dihuni oleh mikroba non-karbon. Lingkungan semacam ini mungkin saja mirip dengan tahap-tahap evolusi Bumi selama 4 milyar tahun terakhir serta kondisi yang menunjukkan adanya planet yang aktif secara tektonis.

Laporan tersebut juga menekankan agar penjelajahan planet dikonsentrasikan pada pencarian tempat-tempat di mana terdapat air berbentuk cairan – yang sesuai dengan fakta ilmiah yang ditemukan di Bumi. Namun, laporan ini menegaskan, cairan seperti amonia, methana, dan formamida juga dapat menyusun sel-sel makhluk hidup.

Kandidat yang sempurna bagi tempat semacam itu adalah Titan, bulan planet Saturnus. Di bulan ini ditemukan bukti keberadaan amonia cair, yang potensial untuk menopang kehidupan di kutub. Sayangnya, misi Cassini-Huygens yang mengamati permukaan Titan hanya sebentar di bulan tersebut.

Walaupun demikian, Titan adalah tempat yang kemungkinan besar mampu menopang kehidupan eksotik (luar Bumi), yang seharusnya dapat ditemukan dengan menggunakan instrumen robot penginderaan jarak jauh.***

Sumber: Dailiygalaxy/NASA
Sumber ilustrasi: NASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar